Notification

×

Iklan

Iklan

Sering Datangkan Artis Ibu Kota, Sejumlah Aktivis: KPU Lebak Doyan Hiburan atau Sosialisasi Persiapan Pilkada 2024

Senin, 18 November 2024 | November 18, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2025-01-09T19:11:47Z

UNGKAPINVESTIGASI.COM, LEBAK BANTEN - Sejumlah aktivis Kabupaten Lebak Peovinsi Banten, menyoroti serius kebijakan KPU Lebak dalam melaksanakan kegiatan sosialisasi Jelang Pilkada 2024 dengan mendatangkan Artis Ibu Kota.

Menurut sejumlah Aktivis Lebak, bahwa kegiatan tersebut dinilai kurang pas karena sosialisasi tersebut hanya berdampak di wilayah tempat hiburan saja.


Seperti yang disampaikan oleh Enggar Penggiat Media Sosial, dimana dirinya telah turun langsung melihat kegiatan Festival Sosialisasi Pemilihan Pilkada Serentak 2024 yang diselenggarakan di Gor Ona, Jumat malam 15 November 2024.


"Saya dan kawan-kawan langsung turun kelapangan, bahwa warga yang mengahdiri tidak ada satu per-empat pun dalam acara tersebut. Artinya, menurut saya, sosialisasi itu tidak optimal," tegas Enggar kepada puluhan media, Minggu 17 November 2024.


Sambung Enggar, seharusnya KPU Lebak bisa saja bekerjasama dengan Forkopimda memberdayakan para budaya dan kesenian yang ada di Kabupaten Lebak. Sehingga, anggaran tersebut dapat dirasakan kembali oleh masyarakat Lebak.


"Menurut saya, itu akan lebih maksimal, tinggal pihak pengkreatif seni dan budaya yang ada di Kabupaten Lebak di ikut sertakan dalam mensosialisasi ke masyarakat bawah," ujarnya.


Menurut Enggar, dengan digelarnya kegiatan mengundang Artis Ibu Kota hanya terkesan menampilkan kemewahan dan diduga hanya menghambur-hamburkan anggaran saja.


"Saya meyakini mendatangkan sejumlah artis ibu kota tidak mungkin cukup anggaran sedikit, saya pastikan dengan kawan - kawan untuk mempertanyakan dan KPU wajib transparan. Karena bagaimanapun itu adalah uang hasil dari keringat rakyat," tandasnya.


Diketahui, sejauh ini perjalanan KPU Lebak sudah beberapa kali menggelar ke­giat­an dengan menda­tangkan artis nasional ke Kabupaten Lebak.


Seperti kegiatan pertama, KPU Lebak mendatangkan artis Judika dalam Peluncuran Maskot dan Jingle KPU di Pilkada Lebak pada Sabtu (15/6).


Kedua, KPU kembali mendatangkan Grup The Virgin dalam kegiatan Sosialisasi Pilkada 2024, di Kecamatan Cilograng pada Sabtu (24/8).


Ketiga, kegiatan KPU Lebak Goes to Campus dengan menghadirkan Bintang Stand Up Comedy pada Senin (2/11).

Dan baru-baru ini, pihak KPU telah mendatangkan kembali Artis Aura Kasih dan Souljah serta deretan artis lainya dalam puncak Kegiatan Sosialisasi Pilkada di Stadion Uwes Qorny, Jumat (15/11) lalu.


Selain Enggar yang menyoroti serius terhadap KPU Lebak, kritik tajam kembali terlontar dari Aktivis Mahasiswa. Menurut mereka, kegiatan yang diselenggarakan oleh KPU Lebak itu terlalu ber­lebihan.


Masyarakat Peduli Anti Korupsi (Kompak), Nurul Huda menyebut kegiatan tersebuttidak memberikan dam­pak yang signifi­kan kepada masya­rakat.

Bahkan mereka menyebut, masih banyak warga Lebak yang belum tahu tentang pelakasana­an Pilkada Serentak dan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten serta Calon Bupati serta Wakil Bupati Lebak.


Padahal sumber dana digelontorkan hingga miliaran rupiah berasal dari dana hibah Pemerin­tah Kabupaten Lebak sebesar Rp 50 miliar, dialokasikan untuk penyelenggaraan Pilkada Lebak 2024 yang akan di gelar 27 November 2024 mendatang dan seharusnya tersosialisasikan secara menyeluruh hingga ke pelosok.


"Seharusnya ada sosialisasi yang bisa dirasakan secara menyeluruh ke­pada masyarkat. Jangan sampai kegiatan dengan anggaran besar namun tidak memberikan dampak kepada masyarakat. Bahkan mereka tidak tahu-menahu soal pilkada, itu kan miris, sementara ini soal masa depan lima tahun kedepan," tegas Nurul.


Pihaknya berpandangan seharusnya kegiatan yang digelar bisa dirasakan oleh semua kalangan masyarakat. Menurutnya ke­giatan yang besar tidak mesti harus mengundang artis nasional. Terlebih, fakta dilapangan partisipasi masyarakat masih kurang.


"Inilah yang menjadi sebuah kekuatiran secara nyata, kegagalan bagi KPU Lebak yang mana tidak efektif dalam melaku­kan sosialisasi kepada masyarakat,” tukasnya.


Menanggapi hal tersebut, Kasubag HSDM KPU Lebak, Devi Yustiadi, me­nyampaikan bahwa kegiatan yang diselenggarakan KPU Lebak dipegang oleh Komisioner yang memiliki tanggung jawab.

Kata dia, berbagai kegiatan yang sudah digelar sudah ada tanggung jawabnya pada setiap komisioner.


“Terkait dengan kegiatan-kegiatan yang digelar tanggung jawabnya ada Ko­misioner, kalo divisi kami tidak mengerjakan kegiatan tersebut,” kata Devi saat berada di Kantor KPU Lebak. dikutip dari radarbanten.co.id.


Ditanya terkait jumlah anggaran yang dihabiskan dalam berbagai kegiatan yang telah digelar. Devi menyebut, hal tersebut bukan kewenangannya, untuk menyam­pai­kan.


“Mengenai hal itu, saya tidak memiliki kewenangan terkait soal anggaran. Kewenangan itu, ada pada Komisioner KPU Lebak,” katanya.


Sementara Ketua KPU Lebak, Dewi Hartini mengaku bahwa pada dasarnya hal tersebut tidak membuang-buang anggar­an karena menurut nya, kegiatan yang digelar untuk penyampaian sosialisasi kepada masyarakat.


“Kalau saya sih, selagi bisa dipertang­gung­jawab­kan, nanti kita akan bicara tentang indeks. Ada haknya masyarakat Kabu­paten Lebak untuk menerima sosialisasi. Dan kita tidak mau mengurangi hak masyarakat, mereka harus tahu informasi seluas-luasnya tentang pelaksanaan,” katanya.

(Aji/Red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update